Pengertian.
Tenaga Kerja yang di gunakan dalam perusahaan dapat di kelompokkan
kedalam dua kategori yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung. Pengelompokkan tersebut di kaitkan dengan penyusunan anggaran
pada masing – masing biaya dan sifat dari biayanya.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi, dengan ciri – ciri :
a. Besar kecilnya biaya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
b. Biaya yang dikeluarkan merupakan variabel.
c. Kegiatan tenaga kerja langsung di hubungkan dengan produk akhir untuk penentuan harga pokok.
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung berperan dalam proses produksi, dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.
Karakteristik tenaga kerja tidak langsung adalah sebagai berikut :
• Besar kecilnya biaya tidak secara langsung berhubungan dengan tingkat kegiatan produksi.
• Biaya yang di keluarkan merupakan biaya semi fixed atau seni variabel
• Tempat kerjanya tidak harus selalau di dalam pabrik.
Dengan demikian anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan
secara rinci tentang upah yang akan di bayarkan kepada tenaga kerja
langsung untuk perioade yang akan datang.
Manfaat Anggaran Tenaga Kerja :
• Penggunaan tenaga kerja secara efisien.
• Pengeluaran / biaya tenaga kerja dapat di atur lebih efisien.
• Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja :
• Kebutuhan tenaga kerja.
• Penarikan tenaga kerja.
• Latihan tenaga kerja.
• Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja.
• Gaji dan upah.
• Pengawasan tenaga kerja.
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung ( TKL )
Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara
terperinci jumlah jam kerja langsung dan biaya tenaga kerja langsung
dalam satu periode yang akan datang.
Dengan demikian anggaran ini terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Anggaran jam kerja langsung ( JKL ):
- Jenis barang yang dihasilkan.
- Jumlah barang yang di produksi.
- Bagian – bagian yang di lalui dalam proses produksi.
- Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang.
- Waktu ( kapan ) produksi barang dimulai.
2.Anggaran biaya tenaga kerja langsung :
- Jenis barang yang dihasilkan.
- Jumlah barang yang di produksi.
- Bagian – bagian yang dilalui dalam proses produksi.
- Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang.
- Tingkat upah rata – rata perjam buruh langsung.
- Waktu ( kapan ) produksi barang dimulai.
Anggaran Jam Kerja Langsung ( JKL ).
Anggaran ini merencanakan secara terperinci berapa jumlah jam kerja
langsung yang di butuhkan untuk menyelesaikan produksi yang sudah
direncanakan.
Jam kerja langsung merupakan satuan waktu ( jam / Menit ) yang di
butuhkan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan satu unit produk. Bila
anggaran JKL ini sudah di tentukan maka akan dapat di ketahui berapa
jumlah tenaga kerja yang di butuhkan untuk masing – masing tahap dalam
proses produksi, kemusian dapat di pakai sebagai pedoman dalam masalah –
masalah personalia yang lainnya. Untuk satu periode anggaran besar
kecilnya JKL akan tergantung pada :
1. Anggaran produksi.
Besarnya produksi per periode tergantung pada kebijakan produksi yang di pergunakan.
2. Standar pemakaian JKL.
Standar pemakaian JKL adalah jumlah jam kerja yang di butuhkan untuk
menyelesaikan satu unit produk. Standar jam kerja tersebut biasanya
diketahui melalui :
a) Observasi.
b) Data historis.
Besarnya anggaran JKL dihitung sebagai berikut :
Anggaran JKL = Anggaran Produksi x Standar JKL.
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Setelah anggaran Jam Kerja Langsung tersusun, berikutnya adalah menyusun
anggaran biaya tenaga kerja langsung ( TKL ). Anggaran biaya Tenaga
Kerja Langsung satu tahun tersebut kemudian di pakai sebagai dasar untuk
menentukan besarnya biaya TKL perunit yang nantinya di pakai untuk
menentukan harga pokok produksi per unit bersama – sama dengan biaya
bahan baku dan biaya overhead pabrik. Anggaran biaya TKL dalam satu
tahun akan bergantung pada :
1. Anggaran JKL.
Semakin besar anggaran JKL pada masing – masing bagian produksi maka anggaran biaya TKL akan semakin besar.
2. Tarif upah per JKL.
Tarif upah pada masing – masing bagian di mungkinkan berbeda jumlahnya,
semakin tinggi upah pada bagian produksi ,maka biaya TKL total akan
semakin besar.
Besarnya anggaran biaya tenaga kerja langsung secara keseluruhan akan di formulasikan sebagai berikut :
Anggaran Biaya TKL = Anggaran JKL x Tarif Upah / JKL.
Cewe manis yang mempunyai begitu banyak impian dan mencoba untuk mengubah keadaan menjadi sesuai dengan keinginannya... Inilah Blogku, tulisanku, karyaku, kisahku, dan cerita disetiap sudut kehidupanku...
Senin, 22 Oktober 2012
Anggaran Produksi
Pengertian Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin – mesin, dan peralatan lain
serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode
tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Untuk dapat membuat suatu perencanaan yang baik haruslah diperhatikan masalah yang terdapat didalam perusahaan dan masalah-masalah yang datangnya dari luar perusahaan. Masalah tersebut seperti kapasitas mesin dan peralatan produktifitas, tenaga kerja, kemampuan pengadaan, dan penyediaan bahan baku yang merupakan variabel-variabel dibawah kekuasaan pimpinan perusahaan.
Sedangkan masalah yang datang dari luar perusahaan berupa kebijaksanaan pemerintah, inflasi, bencana alam, dan sebagainya. Selain dari masalah diatas, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Sifat dari proses produksi
b. Jenis dan mutu barang yang diproduksi
c. Jenis barang yang.diproduksi
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a. Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan :
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Untuk dapat membuat suatu perencanaan yang baik haruslah diperhatikan masalah yang terdapat didalam perusahaan dan masalah-masalah yang datangnya dari luar perusahaan. Masalah tersebut seperti kapasitas mesin dan peralatan produktifitas, tenaga kerja, kemampuan pengadaan, dan penyediaan bahan baku yang merupakan variabel-variabel dibawah kekuasaan pimpinan perusahaan.
Sedangkan masalah yang datang dari luar perusahaan berupa kebijaksanaan pemerintah, inflasi, bencana alam, dan sebagainya. Selain dari masalah diatas, perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Sifat dari proses produksi
b. Jenis dan mutu barang yang diproduksi
c. Jenis barang yang.diproduksi
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a. Penjualan tahun lalu’bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan :
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
Pengantar Materi Penganggaran
Pengertian Anggaran :
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Fungsi Anggaran :
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
a. Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
Manfaat Anggaran :
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
Tipe Anggaran :
1. Ceiling Budget
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
"Profit
planning and control may be broadly as de fined as sistematic and
formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and
control responsibility of management".
Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen
yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila
anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi
fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi
setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Fungsi Anggaran :
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
a. Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
b. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
c. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.
Manfaat Anggaran :
Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :
1. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
2. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
3. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
6. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
Tipe Anggaran :
1. Ceiling Budget
Tipe
anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling
Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung
dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran melalui peraturan
penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi
penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang
terbatas.
2. A Line-Item Budget
Tipe
ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan
untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya
3. Performance and Program BudgetsTipe
ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau
program-program berdasarkan mana dana digunakan, dan dengan cara
demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan
pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau
keamanan public) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian
dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak
kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan
para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat
mengenai transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik
efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.
Langganan:
Postingan (Atom)