Jumat, 30 November 2012

Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya yang mempunyai kerurnitan tersendiri adalah anggaran biaya overhead, yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya  bahan  baku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Kerumitan  tersebut  disebabkan  karena  banyak  jenisnya,  terutama  dalam   masalah  pembebanan  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  dan  dalam  pengendalian  biayanya. Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead tersebut tidak dapat ditelurusi dengan gampang dari produknya secara fisik.
Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana dan hati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini,  agar tidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.
5.1. Kebijaksanaan Manajemen Dalam Membuat Anggaran Overhead
Penyusunan     anggaran     biaya     overhead         dilakukan         setelah diadakan
penyusunan  anggaran  biaya  produksi,  dimana  dengan  dibuatnya  anggaran  biaya  produksi,   maka   dapat   diperkirakan   kebutuhan   biaya   overhead   di   perusahaan tersebut.
Biaya   overhead   itu   merupakan  suatu  biaya  yang  keseluruhan  biayanya
berhubungan  dengan  proses  produksi  pada  suatu  perusahaan,  akan  tetapi  tidak  mempunyai  hubungan  langsung  dengan  hasil  produksinya.  Biaya  ini  ada  yang   bersifat tetap, variabel dan semi variabel terhadap produk yang dihasilkan.
Jadi secara umum yang termasuk dalam kelompok biaya  ini  adalah  antara
lain: bahan tidak langsung, energi dan listrik, pajak  bumi  dan  bangunan,  ansuransi
pabrik, dan biaya lainnya yang bertujuan untuk mengoperasikan pabrik.
Banyak   kesulitan   yang   timbul   dalam   menghitung   biaya   overhead,   ini disebabkan biaya overhead mempunyai jenis yang  sangat  banyak  dan  mempunyai sifat yang berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis yang lainnya.
Bagaimana  pengendalian  biaya  overhead,  adalah  suatu  pertanyaan  yang   harus dapat dipecahkan di perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan pada siapa yang bertanggung jawab pada biaya tersebut.
Ada  dua  pusat  tanggung jawab yang mengendalikan biaya overhead, yaitu  departemen    produksi    dan    departemen    jasa.    Departemen    produksi    adalah departemen  yang  telibat  langsung  dalam  mengelola  produk  dengan   mengubah bentuk, potongan, sifat bahan yang dikerjakan ataupun dengan cara merakit suku cadang menjadi satu barang jadi.
Sedangkan   departemen   jasa   ialah   memberikan   jasa   yang   secara   tidak langsung  membentuk  pengelolaan  produk  tanpa   mengadakan   perubahan   dalam potongan, bentuk maupun sifat bahan yang diolah menjadi barang jadi.
Kendati tidak ada ketentuan yang mantap dan pasti untuk mengatasi masalah pembentukan departemen produksi dalam rangka kalkulasi  dan  pengendalian  biaya, pendekatan  yang  paling  umum  dilakukan  adalah  membagi  pabrik  menurut  ini kegiatan fungsional dan menempatkan kegiatan atau kumpulan  kegiatan  tertentu  dibawah satu departemen.
Penentuan   jenis  dan  banyaknya  departemen  jasa  harus  memperhatikan jumlah  karyawan  yang  diperlukan  untuk  setiap  fungsi  pelayanan,  biaya  untuk menyediakan  pelayanan  tersebut,  pentingnya  pelayanan  tersebut  dan  penetapan  tanggung jawab.
Jasa tertentu, yang tidak dapat ditentukan apakah harus ditetapkan ke fungsi produk atau jasa, dapat dikumpulkan dalam suatu kelompok biaya umum pabrik. Problema yang sering ditemukan pihak manajemen dalam perencanaan dan pengendalian biaya, ialah bagaimana memilih suatu  ukuran  volume,  produksi  atau aktivitas untuk setiap pusat pertanggung jawaban.
Jika    suatu   departemen   hanya   memproduksi   satu   jenis   produk   atau memberikan  suatu  jenis  jasa  saja  maka  produksi  departemen  ini  dapat  diukur sebaik-baiknya dengan produk atau jasa tersebut.
Sebaliknya  apabila  suatu  departemen  memproduksi  serentak  bermacam- macam   produk   atau   memberikan   bermacam-macam   jasa,   maka   pengukuran produksi ini menjadi sulit, oleh karena kondisi  inilah  pihak  manajemen  dihadapkan pada  masalah  pemilihan  pengukuran  yang  ditetapkan  pada  masing-masing  jenis produk  atau  jasa,  sehingga  kumpulan  produksi  dapat  dinyatakan  sebagai  suatu  jumlah tunggal untuk tugas-tugas tertentu.
5.2. Dasar Penentuan Tarif Biaya Overhead
Bagaimana  pembebanan  biaya  overhead  adalah  suatu  yang  sangat  rumit untuk  langsung  ditentukan,  dimana  sebelumnya  harus  melihat  banyak  hal  yang dipertimbangkan,    yang    akan    menentukan    tinggi    rendahnya    mutu    daripada nkebijaksanaan yang diambil oleh manajemen dalam masalah pembebanan. 
Agar  mempermudah  perhitungan  dari  biaya overhead ini, maka perlu dibuat penaksiran. Ada beberapa cara penaksiran yang bisa disebut sebagai dasar penetuan tarif  biaya  overhead  yang  dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar anggaran yang dibuat lebih jelas dan logis, yaitu:
a.  Dasar jumlah output fisik atau unit produksi
Dasar  keluaran  fisik  atau  unit  produksi  yang  merupakan  metode  yang  paling sederhana  dan  paling  langsung  guna  membebankan  overhead  pabrik.  Dasar keluaran fisik akan cukup memuaskan  bilamana  perusahaan  memproduksi  satu  jenis  barang  saja,  sekiranya  bukan  satu  jenis  maka  dasar  ini  tidak  akan memuaskan.
Rumusan dengan memakai metode ini adalah sebagai berikut:
Taksiran biaya overhead pabrik x 100% = persentase overhead pabrik per unit Taksiran unit produksi

b.  Dasar biaya bahan langsung
Pada      beberapa     perusahaan,        penelitian     atas     biaya     masa     lalu     akan mengungkapkan  adanya  korelasi  antara biaya bahan langsung dengan overhead  pabrik.  Penelitian  tersebut  dapat  memperhatikan  bahwa  persentase  overhead  pabrik hampir selalu sama dengan persentase biaya bahan langsung. Oleh karena itu, suatu tarif yang didasarkan pada biaya dapat diterapkan.
Dalam  hal  demikian  beban  hitung  dengan  membagi  total  estimasi  overhead pabrik  dengan  total  biaya bahan langsung yang diperkirakan akan dipakai dalam proses produksi.
Rumusan dengan memakai metode ini adalah sebagai berikut:
 Taksiran biaya overhead pabrik x 100% = persentase overhead pabrik per bahan
Taksiran biaya langsung
 c.  Dasar biaya buruh langsung
Dasar   biaya  pekerja  langsung  nampaknya  merupakan  metode  yang  paling   banyak  dipakai  untuk  membebankan  biaya  overhead  kepada  pekerjaan  atau  produk.
Estimasi  overhead  pabrik  dibagi  dengan  estimasi  biaya  pekerja  lansung  akan  mendapatkan suatu persentase. Pos-pos overhead pabrik yang digunakan selama satu periode harus diperhitungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar