Jumat, 30 November 2012

Anggaran Kas

Estimasi Budget Kas (Anggaran Kas)
Pengertian Budget Kas (Anggaran Kas)
Budget kas adalah skedul tentang estimasi terhadap posisi kas, baik berupa penerimaan kas maupun pengeluaran kas untuk suatu periode tertentu pada masa yang akan datang.

Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus.

Budget kas dapat disusun untuk periode bulan/ kuartal. Pada dasarnya budget kas dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai; piutang yang berkumpul; penerimaan bunga devident; hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan-penerimaan lain.
  2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk : pembelian bahan mentah; pembayaran utang-utang ; pembayaran upah buruh; pengeluaran untuk biaya penjualan, premi asuransi; pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.

Tujuan utama budget kas, yaitu:
  1. Menunjukkan kemungkinan posisi kas sebagai akibat dari operasi perusahaan
  2. Identifikasi kemungkinan kekurangan atau kelebihan kas
  3. Menentukan perlunya pembelanjaan atau tersedianya kas yang menganggur untuk investasi
  4. Mengkoordinasikan kas dengan jumlah modal kerja, penjualan, investasi, dan utang
  5. Menentukan dasar yang sehat untuk pengendalian posisi kas secara terus menerus

Tujuan penyusunan budget kas bagi pimpinan perusahaan yaitu :
  1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinyaperusahaan
  2. Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencanaoperasi perusahaan
  3. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
  4. Saat kapan kredit dibayar kembali.

Pendekatan Penyusunan Budget Kas yaitu :
Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas (cash receipt and disbursements approach) dan pendekatan akuntansi keuangan (financial accounting approach atau income statement approach).
Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas
Sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi-transaksi seperti penjualan tunai, pengumpulan piutang dagang dan piutang wesel. Bunga yang diterima dari investasi, penjualan aktiva tetap, dan penghasilan lain-lain. Pengeluaran kas muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya pembelian bahan baku, upah tenaga kerja langsung, biaya-biaya tunai (penyusutan tidak termasuk), pembelian aktiva tetap untuk periode yang bersangkutan, pajak, dan pembayaran deviden.


Pendekatan akuntansi keuangan
Pendekatan akuntansi keuangan banyak digunakan oleh perusahaan terutama untuk penyusunan budget kas jangka panjang. Pendekatan ini tidak memerlukan data terlalu rinci. Pada pendekatan ini, penyusunan aliran kas mulai dari laporan rugi laba; kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis.

Transaksi yang menyebabkan meningkat atau menurunnya jumlah kas dapat dipolakan sebagai berikut:
Sumber – sumber kas (Penambahan)
Penggunaan kas (Pengurangan)
TR>TC = Laba
akumulasi penyusutan
penambahan : hutang jk pendek, hutang jk panjang
bertambahnya equity : modal disetor, cadangan, laba ditahan
TC>TR = Rugi
pembelian aktiva tetap
berkurangnya : hutang jk pendek, hutang jk panjang
berkurangnya equity : modal disetor, cadangan, laba ditahan


Sumber :

Buku dasar – dasar pembelanjaan perusahaan edisi 4. Prof. Dr. Bambang Riyanto dosen fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar